Social Items

Senin, 25 November 2019, Distasiun Cikini, Pukul 18.00 WIB. Fazlun Rahman hendak naik KRL menuju stasiun Klender dan Tujuan Akhir Stasiun Bekasi. 


Fazlun Rahman, seorang penyandang Tuna Netra terperosok antara lantan Peron dan Pintu Gerbong Kerata Api, Setengah badannya, atau sepinggang badannya masuk ke celah yang sangat berbahaya itu. Saat itu Kereta hampir bergerak maju. Untung ka cepat diselamatkan oleh penumpang kereta lainnya. 

Atas kejadian itu, Fazlun Rahman mengaku trauma. Ia menilai ini adalah kelalain petugas terhadap Penyadandang Disabilitas, terutama kaum tuna netra.

Rekaman Telpon ada dilink Berikut ini  

https://youtu.be/1q3P7ccqsH4

Fazlun rahman juga menyatakan "Saya akan terus memperjuangkan hak-hak kaum disabilitas meski saya sendiri" Tambahnya.

Atas kondisi ini Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyarankan KAI untuk melakukan audit. "YLKI minta agar managemen KCI melakukan audit teknis terhadap jarak peron stasiun dengan rangkaian KRL," kata Ketua Harian YLKI.


Disamping itu Fazlun Rahman juga berharap ada dukungan atas perjuangannya dari pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, yang dimana daerah tersebut adalah kampung asalnya. Ia juga berharap pemerintah lebih memperhatikan kaum disabilitas kedepannya.


Pejuang Disabilitas, Hampir Tertabrak Kereta, Terus Berjuang Di Ibu Kota Negara

Senin, 25 November 2019, Distasiun Cikini, Pukul 18.00 WIB. Fazlun Rahman hendak naik KRL menuju stasiun Klender dan Tujuan Akhir Stasiun Bekasi. 


Fazlun Rahman, seorang penyandang Tuna Netra terperosok antara lantan Peron dan Pintu Gerbong Kerata Api, Setengah badannya, atau sepinggang badannya masuk ke celah yang sangat berbahaya itu. Saat itu Kereta hampir bergerak maju. Untung ka cepat diselamatkan oleh penumpang kereta lainnya. 

Atas kejadian itu, Fazlun Rahman mengaku trauma. Ia menilai ini adalah kelalain petugas terhadap Penyadandang Disabilitas, terutama kaum tuna netra.

Rekaman Telpon ada dilink Berikut ini  

https://youtu.be/1q3P7ccqsH4

Fazlun rahman juga menyatakan "Saya akan terus memperjuangkan hak-hak kaum disabilitas meski saya sendiri" Tambahnya.

Atas kondisi ini Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyarankan KAI untuk melakukan audit. "YLKI minta agar managemen KCI melakukan audit teknis terhadap jarak peron stasiun dengan rangkaian KRL," kata Ketua Harian YLKI.


Disamping itu Fazlun Rahman juga berharap ada dukungan atas perjuangannya dari pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi, yang dimana daerah tersebut adalah kampung asalnya. Ia juga berharap pemerintah lebih memperhatikan kaum disabilitas kedepannya.


Langganan Berita via Email