Social Items



Jalannya lambat, suaranya kencang, Ia unik dan menarik banyak perhatian orang. Semakin tua umurnya semakin banyak yang mencarinya. Bahkan semaki dicintai dan disayangi.

Seorang pengemudi muda sederhana, yang menjual semua motor kerennya dengan harga puluhan juta. Hanya krena situa dengan laju yang lambat Vespa. Vespa itu ia rawat dengan biaya yang sangat mahal. Malam hari saat dimasukkan ke garasi ia diselimuti agar tak kedinginan.

Suatu hari saat ia mengemudi Vespa nya menuju tempat kerjanya ia sedang buru-buru karena ada janji dengan seorang calon kariawatinya untuk mewancaranya. Eh dijalan Vespanya malah mogok. Sampe memacetkan jalan. 

Tidak berapa lama kemudian datang sicantik sombong.

"eh mas kenapa Vespa kamu?... lihat tu dah macet sepanjang jalan" 
"Maklum mbak Motor tua, Maaf ia mudah-mudahan sebentar lagi bisa hidup"

Sudah hampir 20 menit, Veapa itu tidak bisa juga hidup. Dan wanita itu datang lagi.

"Mas cepatan dong, saya ada janji ni sama orang"
"Maaf mbak, Vespa saya ngjem udah saya usahain dari tadi. Tapi gak bisa juga, disapong ngejem, Remnya juga dah lengket gara2x berhenti mendadak jadi gak bisa saya dorong dan g' mungkin juga di angkat"
"Dasar miskin, cuma punya motor tua, bikin susah orang lain lagi" omel sicantik tadi lagi.

Pengendara itu hanya diam geleng-geleng. Ditengah - tengah cikcok itu bapak-bapak dengan tas peralatan datang memghampiri bersama seorang gadis muda dengan hijab dan wajah ke ibuan.

"Udah mbak, orang lagi kena musibah kok malah di hina" katanya menenangkan sicantik Sombong.
"Ini mas, bapak saya mekanik dan kebetulan kita bawa peralatan, biar di bantu sama bapak saya" sambungnya menawarkan bantuan kepada pengendar vespa itu.
"Terima kasih mbak, silahkan pak" jawabnya. 

Setelah beberapa lama di otak-otik Vespanya gak bisa nyala juga. Akhirnya bapak itu melepas remnya untuk di tarik pake tali saja. Agar dapat segera mengurai macet.

Dan kemudian motor itu datarik sama bapak dan yang membonceng gadis itu sampe ke Kantor si pengendara Vespa. 

Sesampai dikantor Pengemudi Vespa meminta sibapak dan anaknya masuk kekantor. Tapi bapak itu menolak dengan alasan buru-buru. Tapi pengendara Vespa memaksa. Akhirnya bapak dan gadis itu ikut masuk. 

"Bapak mau kemana?..."
"Mau ketempat kerja dek"
"Anak bapak ikut?..."
"Dia cuma antar saya, soalnya motor cuma satu, Dan dia juga mau pake cari kerja" 
"Ouh begitu, Keee"...
Tok... tok... tok.... 
Belum sempat pengedara itu melanjutkan pembicaraannya, terdengar suara ketokan pintu...
"Permisi pak!..."
"Ia masuk"
"Ini pak, Calon kariyawati yang mau wawancara sudah datang"
"Oke suruh dia masuk"
"Baik pak"

Calon kariyawati itu pun dipersilahkan masuk. Dan calon kariyawati itu kaget, ternyata sibos yang akan mewancaranya adalah sipengendara Vespa yang dia hina di jalan krena vespanya mogok. 

"Kamu?..."
"Bapak?... maaf kan perlakuan saya tadi. Soalnya saya tadi buru-buru mau kesini" jelas calon kariyawati yang terbyata si cantik sombong yang sok kaya.
"Maaf mbak, perlakuan anda tadi sudah cukup menjelaskan bagaimana diri anda. Saya membutuhkan sosok kariyawati yang bisa memahami orang lain dan bisa memberikan sebuah contoh yang baik bagi kariyawan/ti yang lain, Maaf anda tidak dapat saya terima disini" Sipengendara Vespa menolaknya untuk bekerja diperusahaanbya.
"Kalau tidak ada perlu lain silahkan keluar saya ada tamu". Tambahnya sambil mempersilahkan sicantk sombong untuk keluar. 

"Oh ia pak tadi bapak bilang si mbak mau cari pekerjaan, Simbak tamatan apa?..."
"Anak Saya saya sarjana ekonomi pak, Lebih tepatnya Acounting"
"Ouh kalau begitu, Kebetulan sekali saya memang sedang mencari acountan di perusahaan saya. Apa mbak membawa surat lamaran?..."
"Ouh ia pak, kebetulan saya sudah menyiapkan bahan-untuk melamar kerja, ini pak" potong si anak bapak sambil menyodorkan bahan lamaran. 

Si pengendara Vespa mengambil dan memriksanya. Setelah beberapa saat memeriksanya. 

"Bagus rapi, dan saya terima kamu bekerja disini"
"Bapak serius?..."
"Ia saya serius"
"Terima Kasih Pak"
"Saya yang harusnya berterima kasih, Soalnya bapak dan mbak sudah membantu saya hari ini".

Gadis lembut anak sibapak mekanik tadi bekerja dengan baik, dan sejak kehadiran di perusahaan ada banyak kemajuan-kemajuan besar yang sudah ia buat. Persuhaan pun semakin berkembang. 

Ditengah-tengah perkembangan yang cukup pesat, sang direktur masih saja mengendarai Vespanya. Sampai suatu ketika banyak kariawan kariyawatinya yang mulai mengkonplen direkturnya. 

Tok...tok...tok... suara ketokan pintu direktur. 
"Ia Silahkan masuk" direktur mempersilahkan masuk si pengetok pintu yang ternyata si mbak baik.
"Ada apa ma?..."
"Pa kariawan pada Komplen tu sama Vespa papa?..."
"Komplen kenapa ma?..."
"Katanya masa perusahaan udah semaju ini masih juga pake Vespa?..."
"Ma, Kalau bukan Karena Vespa ini, mungkin kita tidak akan menjadi suami istri seperti hari ini. Yang kemudian membuat mama dan papa bisa membangun jadi seperti ini"
"Ia sih pa, tapi setidaknya mobil itu sesekali papa pakailah"
"Ia ma, akan kita pakai kalau hujan atau ada perjalanan keluar daerah"
"Ia deh pa, Oiya pa apa sih yang bikin papa begitu sayang sama Vespa ini, padahal sering mogok, kaki papa juga sering luka pas ngidupinnya"
"Karena ketika ia mogok, ia mengajarkan papa untuk selalu bisa bersyukur, bahwa masih banyak orang yang berjalan kaki. Saat ia membuat kaki papa terluka, ia mengajarkan papa untuk tidak terlalu mencintai dunia. Karena ternyata meski Vespa ini papa sayangi, papa rawat dengan biaya yang cukup mahal ternyata ia masih saja bisa melukai papa. Apa lagi kalau papa terlalu mencintai harta yang ada. Suatu saat ia bisa saja melukai kita lebih dari luka lecet di kaki saat mengengkol vespa ini"

Mendenar cerita si derektur yang sudah memilihnya, untuk menjadi makmum itu, sigadis baik ini menangis terharu.
"Ya Allah, engkau telah karuniakan aku, seorang Imam yang luar biasa, yang senantiasa mengingat mu dengan apa pun yang ada disekelilingnya. Ya Allah, teguhkanlah kami di jalan mu" Do'a sang istri dalam hati saat menangis haru.

Melihat sang istri menangis haru dengan senyuman, manis sang suami memeluknya dengan penuh cinta. 

Mereka dikenal sebagai orang yang dermawan, selalu menyantuni orang-orang yang tidak mampu, hidup sederhana meski mereka hidup dengan kekayaan. Mereka juga dekat dengan masyrakat kecil. 
@safir

Kisah Inspirasi "Vespa Tua"



Jalannya lambat, suaranya kencang, Ia unik dan menarik banyak perhatian orang. Semakin tua umurnya semakin banyak yang mencarinya. Bahkan semaki dicintai dan disayangi.

Seorang pengemudi muda sederhana, yang menjual semua motor kerennya dengan harga puluhan juta. Hanya krena situa dengan laju yang lambat Vespa. Vespa itu ia rawat dengan biaya yang sangat mahal. Malam hari saat dimasukkan ke garasi ia diselimuti agar tak kedinginan.

Suatu hari saat ia mengemudi Vespa nya menuju tempat kerjanya ia sedang buru-buru karena ada janji dengan seorang calon kariawatinya untuk mewancaranya. Eh dijalan Vespanya malah mogok. Sampe memacetkan jalan. 

Tidak berapa lama kemudian datang sicantik sombong.

"eh mas kenapa Vespa kamu?... lihat tu dah macet sepanjang jalan" 
"Maklum mbak Motor tua, Maaf ia mudah-mudahan sebentar lagi bisa hidup"

Sudah hampir 20 menit, Veapa itu tidak bisa juga hidup. Dan wanita itu datang lagi.

"Mas cepatan dong, saya ada janji ni sama orang"
"Maaf mbak, Vespa saya ngjem udah saya usahain dari tadi. Tapi gak bisa juga, disapong ngejem, Remnya juga dah lengket gara2x berhenti mendadak jadi gak bisa saya dorong dan g' mungkin juga di angkat"
"Dasar miskin, cuma punya motor tua, bikin susah orang lain lagi" omel sicantik tadi lagi.

Pengendara itu hanya diam geleng-geleng. Ditengah - tengah cikcok itu bapak-bapak dengan tas peralatan datang memghampiri bersama seorang gadis muda dengan hijab dan wajah ke ibuan.

"Udah mbak, orang lagi kena musibah kok malah di hina" katanya menenangkan sicantik Sombong.
"Ini mas, bapak saya mekanik dan kebetulan kita bawa peralatan, biar di bantu sama bapak saya" sambungnya menawarkan bantuan kepada pengendar vespa itu.
"Terima kasih mbak, silahkan pak" jawabnya. 

Setelah beberapa lama di otak-otik Vespanya gak bisa nyala juga. Akhirnya bapak itu melepas remnya untuk di tarik pake tali saja. Agar dapat segera mengurai macet.

Dan kemudian motor itu datarik sama bapak dan yang membonceng gadis itu sampe ke Kantor si pengendara Vespa. 

Sesampai dikantor Pengemudi Vespa meminta sibapak dan anaknya masuk kekantor. Tapi bapak itu menolak dengan alasan buru-buru. Tapi pengendara Vespa memaksa. Akhirnya bapak dan gadis itu ikut masuk. 

"Bapak mau kemana?..."
"Mau ketempat kerja dek"
"Anak bapak ikut?..."
"Dia cuma antar saya, soalnya motor cuma satu, Dan dia juga mau pake cari kerja" 
"Ouh begitu, Keee"...
Tok... tok... tok.... 
Belum sempat pengedara itu melanjutkan pembicaraannya, terdengar suara ketokan pintu...
"Permisi pak!..."
"Ia masuk"
"Ini pak, Calon kariyawati yang mau wawancara sudah datang"
"Oke suruh dia masuk"
"Baik pak"

Calon kariyawati itu pun dipersilahkan masuk. Dan calon kariyawati itu kaget, ternyata sibos yang akan mewancaranya adalah sipengendara Vespa yang dia hina di jalan krena vespanya mogok. 

"Kamu?..."
"Bapak?... maaf kan perlakuan saya tadi. Soalnya saya tadi buru-buru mau kesini" jelas calon kariyawati yang terbyata si cantik sombong yang sok kaya.
"Maaf mbak, perlakuan anda tadi sudah cukup menjelaskan bagaimana diri anda. Saya membutuhkan sosok kariyawati yang bisa memahami orang lain dan bisa memberikan sebuah contoh yang baik bagi kariyawan/ti yang lain, Maaf anda tidak dapat saya terima disini" Sipengendara Vespa menolaknya untuk bekerja diperusahaanbya.
"Kalau tidak ada perlu lain silahkan keluar saya ada tamu". Tambahnya sambil mempersilahkan sicantk sombong untuk keluar. 

"Oh ia pak tadi bapak bilang si mbak mau cari pekerjaan, Simbak tamatan apa?..."
"Anak Saya saya sarjana ekonomi pak, Lebih tepatnya Acounting"
"Ouh kalau begitu, Kebetulan sekali saya memang sedang mencari acountan di perusahaan saya. Apa mbak membawa surat lamaran?..."
"Ouh ia pak, kebetulan saya sudah menyiapkan bahan-untuk melamar kerja, ini pak" potong si anak bapak sambil menyodorkan bahan lamaran. 

Si pengendara Vespa mengambil dan memriksanya. Setelah beberapa saat memeriksanya. 

"Bagus rapi, dan saya terima kamu bekerja disini"
"Bapak serius?..."
"Ia saya serius"
"Terima Kasih Pak"
"Saya yang harusnya berterima kasih, Soalnya bapak dan mbak sudah membantu saya hari ini".

Gadis lembut anak sibapak mekanik tadi bekerja dengan baik, dan sejak kehadiran di perusahaan ada banyak kemajuan-kemajuan besar yang sudah ia buat. Persuhaan pun semakin berkembang. 

Ditengah-tengah perkembangan yang cukup pesat, sang direktur masih saja mengendarai Vespanya. Sampai suatu ketika banyak kariawan kariyawatinya yang mulai mengkonplen direkturnya. 

Tok...tok...tok... suara ketokan pintu direktur. 
"Ia Silahkan masuk" direktur mempersilahkan masuk si pengetok pintu yang ternyata si mbak baik.
"Ada apa ma?..."
"Pa kariawan pada Komplen tu sama Vespa papa?..."
"Komplen kenapa ma?..."
"Katanya masa perusahaan udah semaju ini masih juga pake Vespa?..."
"Ma, Kalau bukan Karena Vespa ini, mungkin kita tidak akan menjadi suami istri seperti hari ini. Yang kemudian membuat mama dan papa bisa membangun jadi seperti ini"
"Ia sih pa, tapi setidaknya mobil itu sesekali papa pakailah"
"Ia ma, akan kita pakai kalau hujan atau ada perjalanan keluar daerah"
"Ia deh pa, Oiya pa apa sih yang bikin papa begitu sayang sama Vespa ini, padahal sering mogok, kaki papa juga sering luka pas ngidupinnya"
"Karena ketika ia mogok, ia mengajarkan papa untuk selalu bisa bersyukur, bahwa masih banyak orang yang berjalan kaki. Saat ia membuat kaki papa terluka, ia mengajarkan papa untuk tidak terlalu mencintai dunia. Karena ternyata meski Vespa ini papa sayangi, papa rawat dengan biaya yang cukup mahal ternyata ia masih saja bisa melukai papa. Apa lagi kalau papa terlalu mencintai harta yang ada. Suatu saat ia bisa saja melukai kita lebih dari luka lecet di kaki saat mengengkol vespa ini"

Mendenar cerita si derektur yang sudah memilihnya, untuk menjadi makmum itu, sigadis baik ini menangis terharu.
"Ya Allah, engkau telah karuniakan aku, seorang Imam yang luar biasa, yang senantiasa mengingat mu dengan apa pun yang ada disekelilingnya. Ya Allah, teguhkanlah kami di jalan mu" Do'a sang istri dalam hati saat menangis haru.

Melihat sang istri menangis haru dengan senyuman, manis sang suami memeluknya dengan penuh cinta. 

Mereka dikenal sebagai orang yang dermawan, selalu menyantuni orang-orang yang tidak mampu, hidup sederhana meski mereka hidup dengan kekayaan. Mereka juga dekat dengan masyrakat kecil. 
@safir

Langganan Berita via Email